Desa Lembah Hijau Satu dikenal sebagai desa yang tumbuh berdampingan dengan alam. Dikelilingi kawasan hutan, perbukitan, dan sumber air alami, kehidupan masyarakat desa ini tidak terlepas dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan yang telah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun.

Hutan di sekitar desa tidak hanya berfungsi sebagai penyangga ekosistem, tetapi juga menjadi sumber kehidupan warga. Dari hutan inilah mengalir mata air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, pertanian, hingga kebun warga. Kesadaran akan pentingnya menjaga kawasan hutan membuat masyarakat setempat bersepakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan secara sembarangan, terutama di sekitar daerah resapan air.

Dalam aktivitas pertanian dan perkebunan, warga Lembah Hijau Satu masih mempertahankan pola pengelolaan lahan yang ramah lingkungan. Tanaman perkebunan dikelola tanpa merusak struktur tanah, sementara pepohonan besar tetap dipertahankan untuk menjaga kesejukan dan kesuburan lahan. Pola ini terbukti mampu menjaga produktivitas lahan sekaligus mencegah risiko longsor dan kekeringan.

Hubungan manusia dan alam juga tercermin dari cara masyarakat menjaga kawasan wisata alam desa. Akses menuju lokasi alam dibuat secukupnya tanpa mengubah bentang alam secara berlebihan. Warga secara bergotong royong membersihkan jalur, menjaga kebersihan, dan mengingatkan pengunjung untuk tetap menghormati alam sekitar.

Melalui kesadaran kolektif dan kearifan lokal yang masih terjaga, Desa Lembah Hijau Satu menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak harus mengorbankan alam. Justru dengan merawat lingkungan, desa memiliki fondasi kuat untuk keberlanjutan ekonomi, sosial, dan kehidupan generasi mendatang.